Suara Blog Pinggiran

Halaman

GEMPUR Anggap Hasil Blok Cepu semu.

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Pengawal Uang Rakyat (GEMPUR) menilai bila produksi minyak dari Lapangan Banyuurip, Blok Cepu sebesar 20.000 barel per hari (bph) yang sudah berlangsung sejak Desember 2008 silam, hanya berita semu yang belum ada kepastiannya. Sebab warga sekitar pemboran maupun masyarakat Bojonegoro tak pernah memperoleh data tentang jumlah produksi minyak Banyuurip.
“Bisa jadi masyarakat sudah dibohongi operator maupun BP. Migas.  Mereka hanya gembar-gembor mengatakan kalau sumur Banyuurip berproduksi 20 ribu BPH tanpa menunjukkan buktinya,” kata Naryo Abunaim, Ketua LSM GEMPUR.
Karena itu, mantan anggota DPRD Bojonegoro dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, mendesak agar Pemerintah Kabupaten maupun DPRD Bojonegoro meminta data jumlah produksi minyak Banyuurip kepada Mobil Cepu Limited (MCL), Operator Blok Cepu,  BP. Migas, maupun Departemen Keuangan (Depkeu) secara berkala.
“Data itu kemudian bisa disampaikan kepada masyarakat Bojonegoro. Sehingga masyarakat juga mengetahuinya,” sergah Sunaryo.
Lain itu, LSM Gempur juga meminta agar pemerintah di tingkat lokal mendatangkan ahli perminyakan untuk mengetahui kebenaran jumlah produksi Sumur Banyuurip di Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem.
“Sebab tapak sumur berada di Bojonegoro dan masyarakat juga harus mengetahuinya,” tandasnya.
Bagi LSM Gempur, transparansi tantang jumlah produksi minyak Blok Cepu ini perlu dilakukan semua pihak sebelum produksi puncak berlangsung. Agar masyarakat dan daerah tidak dirugikan dalam kegiatan industri migas. (Sumber)

0 komentar:

Posting Komentar